인도네시아어 독해 - Pemerintah Korea Selatan Mengubah Kebijakan menjadi Keluarga Multikultural.


인도네시아어 독해 - Pemerintah Korea Selatan Mengubah Kebijakan menjadi Keluarga Multikultural.

Kekerasan dalam rumah tangga adalah perbuatan yang harus dilarang bagi siapa pun. Akan tetapi, dewasa ini, KDRT semakin bertambah dan menjadi persoalan sosial di seluruh dunia. Dan inilah yang juga terjadi di Korea Selatan, pemerintah Korea Selatan berusaha membantu keluarga yang mengalami KDRT. Jadi 10 tahun yang lalu, pemerintah Korea Selatan mendirikan "Pusat Bantuan Keluarga Sehat" di seluruh kota. Di pusat ini, bermacam-macam program digelar untuk keluarga penduduk kota tersebut. Seperti, konsultasi keluarga, seminar tentang peran suami dan istri, pendidikan anak, sekolah untuk ayah, dan lain-lain. Selain ini, juga ada "Pusat Bantuan Keluarga Multikultural" di setiap kota. "Pusat Bantuan Keluarga Sehat" adalah pusat untuk orang asli, sedangkan "Pusat Bantuan Keluarga Multikultural" ini adalah pusat untuk keluarga multikultural, dimana istrinya biasanya adalah orang asing.

Sebelumnya wanita yang akan menikah dengan laki-laki Korea ini belum cukup tahu tentang laki-laki yang akan menikah dengannya. Sebagian besar wanita ini datang ke Korea untuk menikah melalui agen pernikahan. Ketika datang ke Korea, wanita ini hanya percaya pada agen pernikahan. Akan tetapi, karena banyak agen pernikahan yang tidak mau memberi tahu informasi yang benar kepada wanita, tetapi setelah datang ke Korea dan bertemu dengan laki-laki yang akan menikahinya, wanita itu menemukan masalah pada laki-laki dan keluarganya. Masalahnya biasanya ada 2 macam.

Yang pertama, perbedaan umurnya terlalu banyak. Biasanya laki-laki yang akan menikah dengan wanita asing itu sudah pernah menikah dengan wanita Korea, tetapi sudah bercerai atau istrinya meninggal terlebih dahulu. Sedangkan, umur wanita yang akan menikah dengan laki-laki Korea biasanya adalah sekitar awal 20 tahunan. Kadang-kadang juga ada kasus dimana umur istrinya hampir sama dengan umur anak-anak suaminya. Inilah yang membuat bingung urutan keluarga.

Kedua, karena ada alasan dimana laki-laki tidak bisa menikah dengan wanita Korea. Pada umumnya, jika melihat kasus dimana laki-laki menikah dengan wanita asing, laki-laki itu biasanya mempunyai halangan secara fisik dan jiwa atau ada masalah ekonomi. Kasus  seperti inilah yang memicu mudah terjadinya KDRT. Akan tetapi, walaupun istri itu mengalami KDRT dari suaminya, dia susah mengatasi ini karena belum bisa berbahasa Korea dan lagi bermasalah dengan ke-warganegaraannya. Karena kalau mengalami KDRT ini, sebelum mendapatkan status menjadi warga negara Korea, dia tidak bisa bercerai dengan suaminya. Kalau dia bercerai dengan suaminya, dia harus pulang ke negaranya. Inilah yang berarti bahwa kehilangan uangnya, yaitu biaya agen.

Akhirnya, pada bulan April lalu, pemerintah Korea mengubah kebijakan pernikahan dengan orang asing. Kalau orang asing mau menikah dengan orang Korea, harus lulus ujian bahasa Korea. Dan lagi, tingkat ekonomi laki-laki yang akan menikah dengan wanita asing juga harus melebihi suatu level. Jika tidak cukup kemampuan ekonominya, jangan menikah dengan wanita asing.

Perubahan kebijakan tentang pernikahan orang asing tersebut tepat dan penting untuk stabilitas masa depan sosial Korea saat ini.

----------
Pusat Pelatihan Bahasa Korea
KOREAN CENTER INDONESIA
Korea Selatan, Yogyakarta, Bali
KakaoTalk : korean_center
SMS/WA (+62)821-3755-2589

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post