Artikel Korea - Hal-hal yang Bisa Kamu Contoh dari Orang Korea

http://careernews.id/issues/view/3775-Hal-hal-yang-Bisa-Kamu-Contoh-dari-Orang-Korea

Hal-hal yang Bisa Kamu Contoh dari Orang Korea


Hal-hal yang Bisa Kamu Contoh dari Orang Korea
Hidup di Korea Selatan dan Indonesia tentu saja berbeda. Dari masyarakat Negeri Ginseng, banyak nilai positif yang bisa dipelajari.
Hal-hal yang Bisa Kamu Contoh dari Orang Korea
Hidup di dua tempat dengan perbedaan latar belakang budaya membuat seseorang mampu menemukan hal-hal yang belum pernah didapati. Hal-hal baru itu sedikit banyak bisa mengubah kebiasaan yang sebelumnya melekat karena pengaruh lingkungan.
Lalu, hal-hal positif apa saja ya, yang bisa dipelajari ketika melanjutkan studi dan tinggal di Korea Selatan?


Kerja Keras dan Etos Kerja Tinggi

Salah satu karakter yang paling menonjol dari masyarakat Korea Selatan adalah kerja keras mereka. Mereka cenderung memiliki etos kerja yang tinggi. “Mereka bekerja sangat keras. Kadang saya berpikir bahkan kita tidak perlu bekerja sekeras itu,” ujar Risa Adistya, mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan Curriculum Studies di Korea University, angkatan 2014. “Sikap kerja keras mereka itu layak untuk dicontoh,” lanjutnya.

Sikap kerja keras masyarakat Korea Selatan dapat dilihat dari usaha mereka dalam bidang akademik. Pada musim ujian, berbagai tempat umum akan penuh dengan mereka yang yang belajar hingga mengorbankan jam tidur malam. “Di Korea, sistem pendidikan banyak menghafal dan sangat mengutamakan hasil ujian,” jelas Cheon Yoojin, alumni Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) yang kini sudah bekerja di Opera Plastic Surgery di bagian marketing. Saat kuliah, Yoojin pernah mengikuti program pertukaran pelajar di Indonesia sehingga ia bisa membandingkan perbedaan kultur akademik antara dua negara. Menurutnya, kultur akademik di tanah air cenderung lebih santai jika dibandingkan di negaranya.

“Banyak kasus, pelajar Korea depresi ketika mendapat mendapat nilai jelek, bahkan ada yang sampai bunuh diri,” imbuh Risa. Kendati demikian, kultur belajar di Korea Selatan ini banyak memengaruhi Risa. Ia mengatakan, dirinya kini terbiasa tidur larut malam untuk mengerjakan tugas dan belajar. Sebagai orang yang masih memiliki tanggung jawab akademik, belajar memang merupakan kewajiban yang harus dilakukan, bukan?


Pertama Ketemu? Tanya Usia Dulu!

Sama halnya dengan Indonesia, Korea Selatan juga merupakan negara yang sangat menjunjung sopan santun. Masyarakat Korea Selatan sangat strict dalam menerapkan sopan santun. Usia sangat memengaruhi bagaimana sopan santun diterapkan. Perbedaan usia, meskipun hanya terpaut satu tahun, memberikan pengaruh yang besar dalam bersikap satu sama lain. Perbedaan usia juga berpengaruh pada panggilan yang berkaitan dengan sopan santun sehingga harus diketahui sejak awal. “Karena itulah, kadang ketika bertemu dengan orang, yang ditanya adalah usianya, bukan nama terlebih dahulu,” jelas Risa.

Beberapa hal terkait manner juga hampir mirip dengan Indonesia. Meskipun demikian, masyarakat Korea Selatan memang belum sepenuhnya terbuka dengan orang asing, salah satunya dikarenakan kendala bahasa. Namun, bagi mereka yang pernah tinggal di luar negeri atau menguasai bahasa Inggris, mereka akan lebih terbuka dengan orang dari negara lain. “Kalau saya gumun (heran atau kagum, -Red) dan ingin dekat, bisa makan bersama, juga mengajarkan kebudayaan Korea,” ujar Yoojin, saat ditanya tentang pendapatnya mengenai bergaul dengan pendatang dari negara lain. Hal ini mungkin dikarenakan ia pernah tinggal di luar negeri meskipun kurang lebih hanya satu tahun. Karena itulah pemikirannya bisa lebih terbuka dalam menerima orang asing.


Tepat Waktu, Sesuai Janji

Hal positif lain yang diamati oleh Risa dari masyarakat Korea Selatan adalah masalah ketepatan waktu. Jika memiliki janji, mereka akan datang sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Berbeda kondisinya dengan di negara kita, di mana seseorang membuat janji untuk bertemu pukul delapan, bisa jadi baru benar-benar terlaksana ketika jam sudah menunjukkan angka 9 atau 10. Kebiasaan yang kurang baik dari masyarakat kita ini memang perlu diubah. Tentu bukan dengan memajukan waktu janjian dengan tujuan agar tidak terlalu molor tetapi hal yang perlu diubah adalah kebiasaan yang sudah mendarah daging ini.

“Sejak tinggal di sini, saya juga jadi lebih tepat waktu saat janjian,” ujar Risa. Banyak bergaul dengan masyarakat lokal ternyata mampu mengubah kebiasaan yang dibawanya dari lingkungan lama. Risa mengaku kagum dengan berbagai kultur Korea Selatan yang mampu membawa mereka dalam kemajuan pesat serta menjadi negara besar dan maju seperti saat ini. “Padahal Korea Selatan dan Indonesia merdeka dalam waktu yang berdekatan. Namun Korea sudah mampu berkembang hingga sebesar ini,” lanjutnya.

Mempelajari dan mengagumi budaya lain bukan berarti kita tidak menghargai budaya sendiri. Mari kita ambil hal-hal baik dari kebudayaan negara lain untuk menjadi lebih maju!

http://careernews.id/issues/view/3775-Hal-hal-yang-Bisa-Kamu-Contoh-dari-Orang-Korea


Keywords : KCC Sejong, Yayasan Sejong, Les, Kursus, Bahasa Korea, di Jojga, Belajar di Korea, Bekerja di Korea, Korean Culture Camp, Terjemahan Bahasa Korea, K-POP, EPS-TOPIK, K-Drama, Lyrics Bahasa Korea

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post